Pada pemeriksaan tekanan darah 180/100 mmHg. Laboraturium gula darah sewaktu 100 mg/dl, enzim CPK, CK-MB dan Troponin T/I meningkat.
Pemeriksaan EKG terdapat ST Elevation.
Tugas: Jelaskan fenomena diatas dan bagaimana penatalaksanaannya!
Diagnosis Kerja : Infark Miokard Akut (Serangan Jantung)1. ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
- Aterosklerosis
Penumpukkan plak kolesterol/lemak jahat (LDL) pada lumen pembuluh darah, bisa menyebabkan sumbatan aliran darah. Bila sumbatan ini terletak di arteri koronaria yang merupakan sumber nutrisi dan oksigen jantung, jantung akan berhenti menerima suplai nutrisi dan energi à iskemik (kurangnya jaringan akan oksigen dan nutrisi). Jika hal ini terus berlangsung maka keadaan iskemik ini akan berubah menjadi infark (kematian jaringan) pada jantung.
Faktor Risiko yang tidak bisa dirubah :
· Umur à makin tua usia seseorang, makin besar risiko nya terkena aterosklerosis dan infark miokard.
· Jenis Kelamin à Pria lebih banyak dibanding wanita karena faktor gaya hidup (merokok, alkohol, dll).
· Riwayat penyakit keluarga yang mengalami sindrom koroner akut.
Faktor Risiko yang masih bisa dirubah :
· Merokok/penggunaan tembakau lainnya
· Diabetes mellitus
· Hipertensi
· Hiperkolesterolemia
· Dislipidemia
· Obesitas/Kegemukan
· Jarangnya olahraga
· Stres psikologik
· Kebersihan mulut yang buruk
II. PATOFISIOLOGI
Interpretasi Pemeriksaan:
Lab Gula darah sewaktu 100 mg/dl à Normal, BUKAN Diabetes.
Tekanan darah 180/100 mmHg à Hipertensi oleh karena kolesterol.
Enzim CPK, CK-MB meningkat à kerusakan otot jantung
Troponin T/I meningkat à infark otot jantung
Pada EKG, ST elevasi à infark miokard akut
Aterosklerosis
LDL meningkat à pengendapan LDL di lumen pembuluh darah arteri koronaria à ruptur, menyebabkan lesi (perlukaan) à mengundang sistem imun untuk menghentikan perlukaan (makrofag, limfosit, trombosit, dll) à membenrtuk trombus (bekuan) di lumen pembuluh darah à semakin menyempitnya lumen pembuluh darah à menutupnya lumen pembuluh darah à suplai nutrisi dan oksigen otot jantung terhenti à iskemik à infark.
III. PEMERIKSAAN
- Anamnesis (Wawancara dokter-pasien)
Nyeri dada à berasal dari jantung/luar jantung?
Nyerinya berasal dari daerah koroner/tidak?
Riwayat pernah menderita infark miokard sebelumnya.
Mempunyai faktor risiko?
Faktor pencetus : aktivitas berat, emosi, stres?
Terutama lebih dirasakan pada malam hari.
- Fisik
Cemas, gelisah, pucat, keirngat dingin. Nyeri dada dirasakan >30 menit. Dengan menggunakan stetoskop, bisa didengar suara S3 dan S4 gallop, terdapat murmur diastolik dan pericardial friction rub.
- Elektrokardiogram (EKG)
Terjadi elevasi di segmen ST.
- Laboratorium
- Creatine Kinase à simpel dan tidak mahal namun tidak spesifik untuk otot jantung karena enzim ini juga terdapat di :
1. Otot Skelet (CK-MM)
2. Otot Jantung (CK-MB)
3. Otak (CK-BB)
- CK-MB àEnzim ini akan meningkat 3-4 jam setelah terjadinya nekrosis otot jantung dan kemudian akan kembali ke normal setelah 36 jam. Berguna untuk mendiagnosis re-infark atau perluasan dari infark miokard.
- Troponin à Troponin I dan T merupakan enzim yang paling sensitif untuk mendiagnosis suatu keadaan infark pada miokard. Enzim ini akan dilepaskan ke aliran darah pada keadaan infark miokard dan meningkat 3-12 jam setelah nya. Troponin mempunyai masa yang lebih lama daripada CK. Troponin I dapat bertahan di aliran darah selama 5-10 hari, sedangkan Troponin T hingga 2 minggu.
IV. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama : Diagnosis cepat, menghilangkan nyeri dada, pemberian trombo-litik & anti-platelet serta komplikasi Infark Miokard.
- Penanganan Nyeri à Nitrogliserin (sublingual), Aspirin (jika tidak memberikan reaksi efektif diberikan Morfin).
- Obat-obat trombolitik dan anti-platelet.
Referensi :
- Ilmu Penyakit Dalam, UI. Infark Miokard dengan Elevasi ST.
- http://library.med.utah.edu/WebPath/TUTORIAL/MYOCARD/MYOCARD.html
No comments:
Post a Comment